Wamentan: Stok Banyak, Tak Perlu Impor Daging Sapi
Menurut Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan Indonesia tidak perlu impor sapi. Terlebih sapi impor saat ini sangat mahal. Itu yang menyebabkan bulan lalu terjadi pemogokan pedagang daging sapi, bukan karena kelangkaan sapi.
Namun faktor kenaikan harga daging impor, asal Australia senilai US$3,02/kg. "Kelangkaan daging sapi waktu itu hanya terjadi di Jabodetabek saja di luar itu normal saja," katanya kepada INILAH.COM, Jum'at (7/12/2012).
Menurut Rusman, yang menjadi masalah kelangkaan akibat transportasi terutama kesulitan transportasi sapi asal Nusa Tenggara Barat. Untuk itu Rusman memiliki gagasan agar sapi yang dikirim dari sentra produksi baik NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur dalam bentuk daging sapi beku.
"Prioritas merevitalisasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Jawa Tengah. Kalau dilakukan tidak perlu diangkut sapi hidup ke Jabodetabek. Makanya RPH direvitalisasi agar memenuhi syarat dari segi kesehatan," katanya.
Oleh karena itu, Rusman melanjutkan idenya tersebut akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Dengan sapi langsung dipotong di sentra produksi, sisa sapi bisa dimanfaatkan.
"Ada bisnis baru angkutan daging beku atau daging segar. Agar limbah tidak mengotori Jakarta yang tidak bisa memanfaatkan limbah kotoran tersebut. Sedangkan sentra produksi bisa memanfaatkan sisa limbah untuk pertanian," tegasnya.
Namun faktor kenaikan harga daging impor, asal Australia senilai US$3,02/kg. "Kelangkaan daging sapi waktu itu hanya terjadi di Jabodetabek saja di luar itu normal saja," katanya kepada INILAH.COM, Jum'at (7/12/2012).
Menurut Rusman, yang menjadi masalah kelangkaan akibat transportasi terutama kesulitan transportasi sapi asal Nusa Tenggara Barat. Untuk itu Rusman memiliki gagasan agar sapi yang dikirim dari sentra produksi baik NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur dalam bentuk daging sapi beku.
"Prioritas merevitalisasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Jawa Tengah. Kalau dilakukan tidak perlu diangkut sapi hidup ke Jabodetabek. Makanya RPH direvitalisasi agar memenuhi syarat dari segi kesehatan," katanya.
Oleh karena itu, Rusman melanjutkan idenya tersebut akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Dengan sapi langsung dipotong di sentra produksi, sisa sapi bisa dimanfaatkan.
"Ada bisnis baru angkutan daging beku atau daging segar. Agar limbah tidak mengotori Jakarta yang tidak bisa memanfaatkan limbah kotoran tersebut. Sedangkan sentra produksi bisa memanfaatkan sisa limbah untuk pertanian," tegasnya.
No comments for "Wamentan: Stok Banyak, Tak Perlu Impor Daging Sapi"
Post a Comment